Kalau kamu mengikuti perkembangan gadget, khususnya smartphone, pasti sudah tidak asing lagi dengan jenis layar OLED, AMOLED, dan Super AMOLED. Ketiganya adalah jenis-jenis layar yang kerap diaplikasikan pada smartphone terbaru.
Apakah kamu sudah mengetahui perbedaan di antara layar OLED, AMOLED, dan Super AMOLED? Jika belum, kamu sudah berada di tempat yang tepat karena artikel ini akan menjelaskan perbedaan di antara ketiga jenis layar tersebut.
Supaya kamu tidak ketinggalan semua informasi pentingnya, simak artikel ini sampai habis, ya. Jangan diskip.
Layar OLED
Mari mulai pembahasan kali ini dengan jenis layar OLED. Kepanjangan dari OLED sendiri adalah Organic Light Emitting Diode. Artinya adalah dioda organik pemancar cahaya. Panel layar yang satu ini memang dibuat dari material organik, yaitu karbon dan hidrogen.
Kedua material organik dapat memancarkan cahaya dengan sendirinya apabila dialiri oleh listrik. Hal ini berarti OLED tidak memerlukan bantuan cahaya dari lampu tambahan atau backlight yang ditemui pada teknologi LCD.
Material organik tersebut diletakkan di bagian tengah antara anoda dan katoda. Selanjutnya, lapisan tersebut dilapisi lagi dengan substratum (pelat kaca bawah) dan segel (pelat kaca atas).
OLED banyak digunakan pada smartphone terbaru karena memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut:
- Bobot lebih ringan karena panel organik jauh lebih tipis dibandingkan layar IPS, LCD, dan LED.
- OLED juga jauh lebih tipis karena tidak memerlukan bantuan backlight. Hal ini memungkinkan produsen untuk menambahkan baterai lebih besar ke dalam smartphone.
- Tipisnya layar OLED memungkinkan produsen smartphone menambahkan panel cahaya tambahan sehingga menghasilkan gambar yang lebih cerah.
- Minim kebocoran cahaya dari tepi layar karena tidak adanya penggunaan panel cahaya tambahan atau backlight. Hal ini terjadi karena cahaya dihasilkan dari setiap piksel material organik yang menyusun layar OLED.
- Sudut pandang tampilan menjadi lebih luas dibandingkan LCD dan LED sehingga warna gambar akan tetap sama meskipun dilihat dari sudut samping.
Layar AMOLED
Meski layar OLED sudah cukup memuaskan dengan dimensi yang lebih tipis, fleksibel, dan dapat menghasilkan warna lebih banyak, hal ini masih belum cukup.
Para peneliti masih terus melakukan pengembangan dan penelitian hingga ditemukan penerus dari OLED, yaitu AMOLED.
AMOLED sendiri merupakan singkatan dari Active Matrix Organic Emitting Diode. Perlu kamu tahu bahwa AMOLED merupakan salah satu dari dua jenis OLED.
Jenis lainnya adalah POLED yang merupakan OLED pasif. Layar POLED memiliki lebar yang tidak lebih dari 3 inci dan lebih sering dipakai pada alat MP3 Player. POLED memang tidak bisa dibuat dalam ukuran yang besar.
Lain halnya dengan layar AMOLED yang dapat dibuat untuk ukuran yang sangat besar sekali pun. Sebenarnya, seluruh sifat dan keunggulan layar OLED dapat kamu temukan pada AMOLED. Namun ada beberapa hal yang membuat AMOLED lebih unggul. Berikut ini detailnya.
- AMOLED memiliki panel yang super tipis, lebih tipis dibandingkan OLED. Bahkan layar jenis ini dapat diproduksi dengan ketebalan hanya 0,001 mm tanpa harus mengurangi kualitas warna yang dihasilkannya.
- Warna yang dihasilkan oleh AMOLED akan tetap tajam dan terlihat jelas meskipun layar terkena pantulan sinar matahari secara langsung.
- Layar AMOLED dapat memperlihatkan gambar dengan sangat jelas meski dilihat dengan perspektif 180 derajat.
- Jauh lebih hemat daya dibandingkan dengan jenis layar OLED, LED, atau LCD. Beberapa pihak menyebutkan bahwa penggunaan layar AMOLED dapat menghemat penggunaan daya pada smartphone hingga 40%.
- Sudah dilengkapi dengan lapisan pelindung sehingga layar AMOLED lebih tahan terhadap goresan benda-benda tajam. Kamu tidak perlu lagi memasang anti gores atau pelindung layar lainnya.
Layar Super AMOLED
Jenis layar ketiga yang dibahas pada kesempatan kali ini adalah Super AMOLED. Layar Super AMOLED merupakan hasil pengembangan dari layar AMOLED. Oleh karena itu, sudah bisa dipastikan bahwa layar yang satu ini punya lebih banyak keunggulan.
Samsung adalah perusahaan yang melakukan penelitian dan mengembangkan layar Super AMOLED. Tak heran jika produk-produk dari merek Samsung kebanyakan memakai layar jenis ini, terutama smartphone flagshipnya.
Jika dibandingkan dengan dua jenis layar yang sudah dibahas sebelumnya, Super AMOLED jauh lebih tipis lagi. Pasalnya, layar yang satu ini sudah dilengkapi dengan touchscreen yang sudah terintegrasi bersama panel layar lainnya.
Dengan begitu, produsen smartphone tidak perlu lagi menambahkan layar sentuh secara terpisah, seperti yang dilakukan pada layar AMOLED dan OLED.
Sifat-sifat layar Super AMOLED ini diturunkan dari para pendahulunya, yaitu AMOLED dan OLED. Sebagai penerus, tentu Super AMOLED memiliki keunggulannya sendiri. Berikut ini detailnya.
- Gambar yang dihasilkan cerah, tajam, dan punya kualitas sangat tinggi.
- Dilengkapi dengan pengaturan warna Red, Green, Blue (RGB).
- Jauh lebih hemat daya dibandingkan dengan dua pendahulunya.
- Jika berada di bawah sinar matahari langsung, gambar yang dihasilkan oleh layar Super AMOLED tetap terang, tajam, dan tampak sangat jelas.
- Sudut pandang lebih luas sehingga pengguna bisa melihat kualitas warna yang sama meski tidak berada persis di depan layar tersebut.
- Jumlah spektrum warna yang dihasilkan sehingga jangkauan warnanya lebih luas.
- Sangat tipis, ringan, dan fleksibel sehingga memungkinkan untuk dijadikan komponen pada ponsel layar lipat.
- Jauh lebih responsif dibandingkan dengan OLED dan AMOLED. Hal ini dapat terjadi karena panel sentuh layar ini tidak dibuat terpisah.
Sampai pada akhir pembahasan ini, tentu kamu sudah memahami perbedaan antara layar OLED, AMOLED, dan Super AMOLED, bukan? Untuk saat ini, layar Super AMOLED dapat dikatakan sebagai yang terbaik. Namun tak menutup kemungkinan akan ditemukan jenis layar lainnya yang lebih baik.