Ini adalah ceita fiktif horor yang kami sesuaikan seperti nyata. Jika ada kesamaan kejadian dan peristiwa, ini hanya kebetulan semata.
Aku bahagia akhirnya bisa kuliah setelah 1 tahun nganggur dan tiduran di rumah dan hari ini aku bersama keluarga akan pergi ke Yogyakarta mengantar ku pindahan ke kosan yang telah aku sewa 1 bulan yang lalu.
Beruntung sekali aku bisa mendapatkan kosan dengan harga 500ribu dengan luas yang hampir sama dengan 2 kamar di rumahku dan fasilitas yang lengkap seperti AC, toilet dalem, wifi, 2 lemari, meja belajar, kasur dan alat-alat untuk memasak yang sengaja tidak dibawa oleh pemiliki kosan.
Setelah perjalanan sekitar 10 jam akhirnya aku dan keluargaku sampai ditujuan pada pukul 6 sore. Setibanya disana kami langsung untuk memindahkan barang-barang dari mobil kedalam kosan kemudian makan di tempat terdekat sebentar. Setelah itu tidur karena kami merasa sangat lelah dengan perjalanan yang cukup jauh.
Keesokannya, “ Bi, besok mama sama yang lainnya mau pulang karena ayah ada kerjaan mendadak di kantor” Ucap mama. “yaudah mam, berarti kita hari ini harus main biar tau wisata sama kuliner di jogja” Jawab Aku. Akhirnya kami pergi sampai pulang larut malam dan langsung mengemas pakaian untuk persiapan pulang besoknya.
3 hari setelah keluargaku pulang aku mulai mengalami keanehan di kosan ku diawali dengan suara-suara aneh terdengar ketika aku sedang setengah tidur hingga suara cakaran tembok yang membuat aku merinding dan itu selalu terjadi setiap hari di kosan ku.
Tapi karena memang dasarnya aku bukan orang penakut, aku hiraukan itu semua yang penting aku bisa tidur dengan nyenyak setiap hari.
Hingga ketika aku memutuskan bergadang untuk mengerjakan tugas dan bermain game bersama teman-teman. Tiba-tiba lemari kecil yang berada di samping kanan tempat tidurku bergerak-gerak secara refleks aku pun terkejut karena baru kali ini aku melihat sebuah benda mati bisa bergerak dengan sendirinya.
Setelah itu pintu lemari itu membuka dan menutup sendiri secara perlahan hingga kecepatannya bertambah sampai kencang sekali. Aku berpikir bahwa tempat ini memang ada yang tidak beres.
Karena ini sudah terlalu mengganggu saya coba menghentakkan tanganku ke tembok dimaksudkan agar suara itu hilang tapi nyatanya lemari itu malah semakin kencang gerakannya. Aku semakin emosi dengan lemari itu hingga aku menantang untuk menampakkan diri siapa yang berulah disini.
“Hei, lo kalo berani jangan sembunyi dibalik lemari itu. Tunjukin wujud lo goblok gue gak takut ” Aku berteriak dengan wajah penuh emosi. Tidak ada respon, tetap saja lemari itu bergerak dengan kencang.
Aku coba tantang lemari itu lagi untuk kedua kalinya “Tunjukkin wujud lo sekarang, kita adu ilmu disini. Palingan lo bakalan kabur” dengan nada yang lantang. Lagi dan lagi tidak ada perubahan sama sekali, lemari itu tetap membuka tutup pintunya.
Hingga aku coba lagi untuk ketiga kalinya dengan menendang pintu lemari itu sangat keras dan akhirnya lemari tersebut tidak lagi bergerak. Aku merasa sangat lega dengan berhentinya lemari tersebut.
Selang beberapa menit setelah itu, kejadiannya semakin menyeramkan yakni lemari itu kembali membuka pintunya secara perlahan dan ketika aku melihat kearah lemarinya, tiba-tiba ada sosok hitam yang keluar dari pintu itu dari kecil hingga membesar sampai menembus tembok kosan ku.
Tanpa berpikir panjang, aku langsung ambil hp, dompet dan kunci motor. Aku terpaksa pada malam itu pergi ke kosan teman untuk menginap disana. “ Assalamualaikum, Assalamualaikum, assalamualaikum To. Buka pintunya cepetan.” Aku sambil mengetuk pintu kosan Anto. “Sebentar, gue bukain sekarang” Jawab Anto.
Ketika anto menanyakan tentang apa yang terjadi padaku, aku tidak menjawab sepatah kata pun karena akan terlalu menyeramkan untuk didengarkan. Hingga akhirnya aku pun memutuskan untuk tidur di jam 3 pagi.
Walaupun aku semalam ketakutan, tapi aku penasaran dengan apa yang terjadi semalam. Aku memberanikan diri untuk pulang ke kosanku dan menanyakan kepada orang disamping kosan tentang apa yang mereka dengar waktu kemarin malam.
Anehnya mereka semua tidak mendengar apa-apa meski semalam aku menghentakan tangan, berteriak, dan menendang lemari itu.
Aku memutuskan untuk mencoba tidur di kosanku lagi malam ini hanya untuk memastikan apakah gangguan itu akan muncul lagi atau tidak.
Ternyata setelah aku menunggu cukup lama, gangguan itu tidak datang. Aku berpikir mungkin makhluk itu tidak akan berulah jika aku terus menunggunya datang. Aku putuskan untuk tidur saja dan mengurungkan niat untuk mencari tahu tentang sosok itu malam ini.
“Praaaaang!” Aku terbangun karena mendengar barang yang pecah tepat diatas kosanku. Aku hiraukan itu semua, mungkin itu penghuni kos yang ada dilantai 2.
Suara itu muncul lagi sampai ketiga kalinya. Aku memutuskan untuk cek kondisi sumber suara, takutnya ada hal-hal yang membahayakan disana. Siapa tau aku bisa membantu.
Tapi ketika membuka pintu tidak ada orang disekitar kos itu yang keluar, aku coba tanyain ke teman kos yang ada di sebelah kamarku. “Gapapa kok mas, itu sudah biasa terjadi disini. Gak usah di ladenin gak penting juga mas” Jawaban penghuni kos setelah aku tanya tentang suara itu.
“Yaudah mas, aku tetap akan cek kesana. Penasaran soalnya.” Sembari aku pergi keluar kamarnya. Tanpa berpikir panjang, aku langsung saja menghampiri sumber suara tadi dilantai atas.
Terlihat ketika aku baru masuk kelantai 2 ada sebuah ruangan seperti gudang dimana bagian luarnya ada serpihan bekas lampu yang pecah. Setelah aku dekati aku mengira suara itu berasal dari lampu ini.
Aku tersadar bahwa suara itu muncul 3 kali, saat hendak meninggalkan ruangan tadi untuk mencari tau sumber suara lainnya, tiba-tiba didalam gudang tersebut terdengar teriakan wanita seperti meminta tolong dengan nada yang bergema.
“Hei, siapa itu didalam?” Aku panik sambil mengetuk pintu dengan keras. Karena sepertinya didalam ada masalah akhirnya aku berusaha untuk dobrak pintu itu. “Berhenti!!! Jangan buka gudang itu” Datang ibu kos dengan berteriak dan menunjuk ke arahku.
“Bu, didalam ada yang teriak minta tolong. Pinjam kuncinya sebentar untuk membuka pintu ini bu” Dengan raut wajahku yang panik. “Biarkan saja, itu mungkin kamu hanya imajinasi. Cepat tidur udah malam kok masih keluyuran” Jawab ibu kos dengan nada yng tenang.
Mungkin perkataan ibu kos itu benar, aku hanya terbawa oleh keinginanku yang ingin melihat makhluk yang mengganggu ku kemarin malam. Aku memutuskan untuk pergi ke kamar untuk tidur.
Masih pada malam yang sama ketika aku masih tidur, tiba-tiba leherku seperti ada yang mencekik dengan kuat dan ketika aku buka mata ternyata makhluk yang keluar dari lemari itu mencekik ku.
Aku mencoba melawannya dan melepaskan cekikannya.
Cekikakan itu terlalu kuat hingga makhluk itu mengangkatku sampai aku terlepas dari tubuhku. Aku sepintas melihat diriku yang sedang tidur.
Makhluk itu melemparkanku ke arah luar dan mecoba untuk memasuki tubuhku. Makhluk itu mulai masuk secara perlahan-lahan. Aku mencoba melawan namun langkah dan pukulanku terasa lambat dan pelan.
Makhluk itu mulai menyakiti ragaku, aku harus bisa masuk ke ragaku lebih cepat. Namun aku kesulitan karena energi makhluk menyeramkan itu sangat kuat.
Hingga aku teringat bahwa Kekuatan Tuhan lebih besar dari segalanya. Aku mencoba untuk membaca surat al-qur’an yang aku hafal dan meminta pertolongan pada Tuhan. “ Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan” aku berdoa sambil mengangkat kedua tanganku.
Aku mencoba untuk menarik makhluk keluar dari tubuhku. Dengan izin Tuhan, secara perlahan makhluk itu bisa keluar. Terlihat makhluk itu sangat lemas dan tidak berdaya.
Aku berkomunikasi dengan makhluk itu. “Mengapa kamu ada disini dan mengganggu saya?” Tanyaku. “ Aku ingin tenang! Cepat tinggalkan kamar ini” Jawab makhluk itu.
Lalu seketika makhluk itu pergi dan meninggalkanku tanpa ada penjelasan lainnya. Akhirnya aku terbangun dengan tubuh yang penuh dengan keringat dingin.
Setelah hari mulai terang, aku mengadukan kejadian ini ke pemiliki kos agar ada pertanggung jawaban atas semua ini.
Pemiliki kos itu akhirnya menceritakan semuanya bahwa tepat di kamar aku memang dulunya ada pembunuhan seorang gadis cantik oleh tentara belanda. Hingga sampai saat kosan ini dibuat kejadian-kejadian yang kamu alami, telah kami alami juga.
Kamar kosan aku itu katanya sudah lama tidak ditempati sekitar 15 tahun. Maka dari itu pemilik kos memberikan harga murah dengan fasilitas yang super banyak. Namun kebanyakan orang batal ngekos di kamar itu karena udah tau ceritanya dari warga sekitar.
Ibu menunjukan sebuah surat lama yang mereka temukan saat setelah pembunuhan gadis itu. Surat tersebut berisi “Aku takut, Mereka datang dengan sangat marah. I will die”.
Aku mencoba menceritakan ini juga ke keluargaku setidaknya aku bisa pindah dari kosan ini secepatnya.
Mereka kaget dan menceritakan juga bahwa saat pindahan aku, keluargaku mintapulang lebih cepat karena mereka semuanya diganggu oleh makhluk itu dan menampakkan dirinya. Karena aku akan tinggal disana akhirnya mama ku beralasan bahwa ayah ada pekerjaan mendadak.
Mama ku akhirnya mengijinkan untuk pindah kosan lagi dan aku diskusikan dengan pemilik kos. Biaya kos bulan ini hangus tidak bisa dikembalikkan dan aku meminta pemilik kos untuk mengusir makhluk ini.
Namun pemilik kos menolak karena hampir semua orang yang berusaha mengusirnya menjadi sakit parah dan tidak sadarkan diri dengan waktu yang lama.
Karena aku geram dengan makhluk itu, “Aku akan kembali dengan membawa orang yang bisa mengusir makhluk ini” Ucapku dihadapan pemilik kos itu.
Sekarang aku mendapatkan kosan dengan tempat yang nyaman dan harga yang sesuai tanpa ada gangguan apa-apa lagi.
Aku selalu kepikiran dengan kejadian-kejadian masa itu sembari aku terus mencari orang yang mau mengusir makhluk itu di tempat kosan ku yang lama.
Tunggu part selanjutnya ketika aku
mencoba mengusir makhluk itu.